Menemukan Bahagia Di Balik Derita*
By: agussyafii
Di dalam hidup kita sehari-hari mengakrabi sebuah derita menjadikan kita menemukan pesan-pesan kebahagiaan. Penderitaan hadir sebagai bentuk ujian dalam hidup kita. Terimalah penderitaan maupun musibah yang menimpa diri kita dengan sabar dan instropeksi diri. Dengan demikian semoga penderitaan dan musibah yang kita alami mengurangi dosa-dosa kita, meningkatkan kedewasaan kita dalam menjalani kehidupan sekaligus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kehidupan masyarakat perkotaan dipenuhi dengan kesibukan seolah tiada akhir hampir menjerat diri kita, luangkan waktu untuk kontemplasi atau merenung. Kita oleh Allah diberi hati agar kita senantiasa mengasah kepekaan tetapi kalau hati tidak pernah dilatih untuk peka atau sensitif, tentu saja hati kita menjadi berkarat dan tumpul. Itulah kenapa sebabnya ada orang yang bila mendapatkan ujian ada yang langsung mendekatkan diri kepada Allah atau malah semakin menjauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sudah sejauh manakah kita mengasah hati kita? sudah berapa akrabkah kita dengan hati kita? Apakah setiap penderitaan membuat kita semakin dekat Sang Khaliq? ataukah semakin menjauh?
Bagi yang akrab dengan sang hati, kita akan peka untuk menangkap pesan-pesan indah dari setiap peristiwa. Hati yang terasah dengan muhasabah atau instropeksi diri akan selalu memandang baik pada setiap persoalan, masalah dan penderitaan hidup yang menghampiri diri kita. Mari kita bermunajat kepada Allah, 'Wahai Sang Pemilik Hati setiap Insan, kondisikan hati kami untuk selalu konsisten di jalan lurusMu yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat bukan jalannya orang-orang yang Engkau murkai.' Amin
*Materi on air Radio Bahana 101.8 FM Jakarta pada acara 'Power of Peace' Rabu malam ini
Wassalam,
Note: Only a member of this blog may post a comment.