Batu akik yang berasal dari daerah Kawasen Banjarsari Ciamis menyabet Juara II pada event nasional yang digelar di Depok satu minggu lalu. Meskipun masih di bawah Batu Garut, namun potensi Batu Akik Kawasen juga tidak bisa dianggap sepele. Mengingat, Batu Akik dari kawasan Kawasen ini terbilang pendatang baru, teapi sudah bisa menjadi juara nasional.
�Batu akik Kawasen sangat potensial dan jelas-jelas bisa mengangkat nama Ciamis,� terang Yaya Sunarya, salah seorang keturunan Kerajaan Galuh Kawasen pada Warta Priangan.
Yaya mengaku sejak dulu lama merawat bebatuan Kawasen peninggalan leluhurnya. �Jauh sebelum booming, saya memang merawat batu kawasen. Bukan karena kepercayaan atau sejenisnya, saya hanya ingin melestarikan warisan leluhur saja,� terangnya kemarin, Jumat (13/03).
Sebenarnya sudah cukup lama batu akik Kawasen ini jadi buah bibir, setidaknya di tengah masyarakat Ciamis dan sekitarnya. Namun sejauh pengetahuan Yaya, meski sudah ramai dibicarakan warga, pemerintah daerah Ciamis belum memberikan respon sedikitpun. Yaya bicara panjang tentang harapannya pada pemerintah daerah, yang intinya, menurut dia pemerintah daerah seharusnya lebih peka dan proaktif pada fenomena atau trend sosial yang terjadi di Ciamis.
�Sekarang banyak orang luar Ciamis yang datang ke Kawasen. Apalagi sekarang sudah juara nasional, pasti lebih banyak yang datang. Mereka memburu batu kawasen dalam bentuk Rough (bongkahan �red). Mereka orang luar yang banjir untung dari batu akik Kawasen. Tapi pihak pemerintah sendiri belum ada yang melirik potensi daerahnya sendiri. Kalau pemerintah berniat membuat pusat kerajinan batu akik Ciamis sepertinya prospeknya bagus,� ujar Yaya.
Boleh jadi harapan Yaya benar, apalagi teringat Mang Didi, produsen watang (batang pengikat �red) batu akik asal Sadananya Ciamis.
Note: Only a member of this blog may post a comment.