Orang Tua Yang Rela Anaknya Mati
Orang tua mana yang menginginkan kematian untuk anaknya, kecuali mungkin orang yang mentalnya kurang normal. Namun bagaimana dengan Mukesh Ahirwar,40, dan Sumitra Ahirwar,35,? Apakah mereka termasuk orang tua gila? Tidak, lihatlah kondisi anak mereka.
Mahendra Ahirwar,12, berasal dari Madhya Pradesh di India Tengah, menderita kondisi langka muscle wasting yang membuat lehernya menekuk sehingga kepalanya seperti menggantung dari tubuhnya. Tulang belakang yang membuatnya tak mampu untuk berdiri sekalipun dan hanya bisa duduk. Mahendra bisa saja merangkak tapi tetap butuh bantuan untuk makan ataupun untuk mandi.
Telah lebih 50 dokter telah didatangi oleh orang tua Mahendra, namun tidak ada satupun yang membuahkan hasil.
�Aku tidak sanggup melihat dia menderita � kata Sumitra.
�Dia tidak bisa melakukan apa-apa sendiri, dia hanya duduk di sudut ruangan sepanjang hari�
�Saya harus membawanya kemana-mana seperti bayi, namun dia berusia 12 tahun, bagaimana saya akan membawanya ketika ia tumbuh bahkan lebih tua?� tambah Sumitra.
�Jika dokter tidak dapat mengobati Mahendra, lebih baik Tuhan mengambilnya�
Selain Mahendra, Sumitra juga memiliki 2 putra lain yang sehat berumur 16 dan 10 tahun dan seorang putri berumur 14 tahun. Menurut orang tuanya, Mahendra pada awalnya lahir dengan keadaan normal seperti saudaranya. Namun ketika berumur 6 bulan mulai terlihat kelemahan pada leher. Mereka pikir hanya lemah biasa, tapi hal tersebut berlangsung hingga mahendra berumur 3 tahun.
Mukesh telah membawa Mahendra ke setiap rumah sakit yang dia mampu untuk membayarnya, bahkan dia telah mencoba Rumah Sakit Utama di India, All India Institute of Medical Sciences di New Delhi. Namun setelah dua minggu, dokter disana gagal memberitahu bahwa anak mereka bisa disembuhkan.
Mukesh telah membawa Mahendra ke setiap rumah sakit yang dia mampu untuk membayarnya, bahkan dia telah mencoba Rumah Sakit Utama di India, All India Institute of Medical Sciences di New Delhi. Namun setelah dua minggu, dokter disana gagal memberitahu bahwa anak mereka bisa disembuhkan.
Lebih mengejutkan masyarakat setempat memiliki opini bahwa ini merupakan kesalahan Sumitra dan Mukesh pada masa lalu, dengan dosa-dosanya yang mengerikan. Bahkan dengan kondisi Mahendra sekarang, warga malah lebih sering mengolok-olok Mahendra sebagai bahan candaan. Sikap diskriminatif sangat dirasakan oleh keluarga Mukesh, mereka mengatakan
Dr. Shashidar Tatavarthy, konsultan Telinga Hidung Tenggorokan
di Rumah Sakit Artemis Delhi mengatakan �Mahendra memiliki gangguan pada otot, ini adalah salah satu penyakit yang langka dari kasus yang terjadi, kondisinya bisa terjadi karena anomali tulang atau gangguan pada otot. Namun semuanya dapat disimpulkan apabila telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.�
di Rumah Sakit Artemis Delhi mengatakan �Mahendra memiliki gangguan pada otot, ini adalah salah satu penyakit yang langka dari kasus yang terjadi, kondisinya bisa terjadi karena anomali tulang atau gangguan pada otot. Namun semuanya dapat disimpulkan apabila telah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.�
Mukesh masih berharap keajaiban, �jika dokter dapat mengobati bayi yang lahir dengan cacat berat seperti dua kepala, mengapa mereka tidak dapat mengobati anak saya�, ujarnya.
�Saya masih memiliki begitu banyak harapan dan impian untuk anakku, saya ingin melihat dia pergi sekolah dan bermain dengan anak yang lain, saya ingin dia menjalani kehidupan normal dan saya berharap keinginan saya akan terpenuhi suatu hari�
Ammiin�
Semoga sepenggal kisah diatas bisa menjadi bahan taffakur untuk kita.
Ammiin..